Recent Posts

-

Selasa, 17 April 2012

Hubungan antara Tingkat Stres dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Perilaku Merokok pada Remaja



Dampak negatif dari perilaku merokok sudah banyak diekspos, namun para perokok seakan tetap saja tidak peduli terhadap ancaman yang dapat menyiksanya dan bahkan dapat merenggut nyawanya. Merokok dengan motif meringankan ketegangan dan stres menempati urutan tertinggi, yakni sekitar 54,59 persen. Keadaan sosial ekonomi yang terdiri dari tingkat pendidikan, penghasilan, dan pekerjaan (Paavola dkk, 2004) juga memegang peranan penting dalam perilaku merokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

 (1) perilaku merokok pada remaja, 

(2) tingkat stres pada remaja, 

(3) status sosial ekonomi orang tua pada remaja, 

(4) hubungan antara stres dan perilaku merokok pada remaja, 

(5) hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dan perilaku merokok pada remaja, dan 

(6) hubungan antara tingkat stres dan status sosial ekonomi orang tua dengan perilaku merokok pada remaja.

Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 

(1) tingkat perilaku merokok pada remaja berada pada tingkatan sedang, 

(2) tingkat stres remaja berada pada tingkatan sedang, 

(3) status sosial ekonomi orang tua remaja adalah bawah, 

(4) terdapat hubungan positif dan signifikan antara tingkat stres dan tingkat perilaku merokok remaja, 

(5) terdapat hubungan negatif dan signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dan tingkat perilaku merokok remaja, dan 

(6) terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dan status sosial ekonomi orang tua dengan tingkat perilaku merokok remaja.


Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Hubungan antara Tingkat Stres dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Perilaku Merokok pada Remaja"

Posting Komentar