Secara bahasa ghibah bisa diartikan sebagai mengatakan sesuatu yang benar
tentang seseorang di belakangnya tetapi hal itu tidak disukai oleh orang yang
dibicarakan. Dalam islam perihal gosip di masukan ke dalam ghibah karena dalam
prakteknya sama dengan berghibah yakni sama-sama membicarakan orang lain
dibelakangnya dan umumnya pembicaraan itu menyangkut aib atau keburukan objek
yang dibicarakan. Para alim ulama sepakat bahwa ghibah termasuk dosa besar
sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Hujurat ayat 12 :"Hai orang yang
beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu
adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah
sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. sukakah salah satu diantara kamu
memakan daging saudaranya yang sudah mati? maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha penerima tobat
lagi Maha Penyayang".
read more...
Pada umumnya orang berghibah ketika ia sedang marah atau kesal pada seseorang
yang ia benci atau pun ketika ia merasa cemburu atau iri hati pada orang lain.
Namun pada saat ini yang paling mengherankan adalah dengan bergosip seolah-olah
kita mampu membuat orang lain tertawa dan bahagia meski yang dibicarakan adalah
aib atau keburukan orang lain dan terkadang gosip tidak dianggap sebagai dosa
dan parahnya pada saat ini banyak orang-orang yang mencari nafkah dengan cara
bergosip, sebagaimana maraknya acara infotainment seputar gosip kehidupan artis
di televisi.
Untuk menghalau gosip atau ghibah caranya sadarilah bahwa hal itu dosa besar
dan hindarilah ucapan-ucapan yang akan mendekati ghibah dengan cara meluruskan
dan menyelaraskan antara hati ucapan dan tindakan. karena setiap orang yang
beriman yang berfikir dengan hati nuraninya akan mengakui bahwa tidak ada
manfaatnya menggosipkan seseorang apalagi berusaha membuka aib atau keburukan
orang lain.